HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI


KEISOMERAN

Isomer  adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi  mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda.
Struktur  berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi  berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
Keisomeran  dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Keisomeran struktur :  keisomeran  karena perbedaan struktur.
2) Keisomeran ruang  : keisomeran  karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).
Contoh  :
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 71!

Penjelasan  :
1) Keisomeran Struktur
Dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)  keisomeran kerangka  : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai  induknya (kerangka atom) berbeda.
b) keisomeran posisi  : jika  rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi  cabang/gugus penggantinya berbeda.
c) keisomeran gugus fungsi  (materi kelas XII IPA).
Contoh :
Perhatikan Buku Paket 1B  halaman 72!
2) Keisomeran Ruang
Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)  keisomeran geometri : keisomeran karena perbedaan arah (orientasi)  gugus-gugus tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama.
Keisomeran  geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu bentuk cis (jika  gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama) dan bentuk trans (jika  gugus-gugus sejenis terletak berseberangan).
b) keisomeran optik  (materi kelas XII IPA).
Contoh :
Perhatikan Buku Paket 1B  halaman 73!


 Keisomeran pada Alkana
o  Tergolong keisomeran struktur yaitu perbedaan kerangka atom karbonnya.  Makin panjang rantai karbonnya, makin banyak pula kemungkinan isomernya.
o  Pertambahan jumlah isomer ini tidak ada aturannya. Perlu diketahui juga  bahwa tidak berarti semua kemungkinan isomer itu ada pada kenyataannya.
Misalnya  : dapat dibuat 18 kemungkinan isomer dari C8H18, tetapi tidak berarti  ada 18 senyawa dengan rumus molekul C8H18.
o Cara sistematis untuk  mencari jumlah kemungkinan isomer pada alkana :
a) Mulailah  dengan isomer rantai lurus.
b) Kurangi rantai induknya dengan 1  atom C dan jadikan cabang (metil).
c) Tempatkan cabang itu mulai  dari atom C nomor 2, kemudian ke nomor 3 dst, hingga semua kemungkinan  habis.
d) Selanjutnya, kurangi lagi rantai induknya. Kini 2 atom C  dijadikan cabang, yaitu sebagai dimetil atau etil.
Pelajari Buku  Paket 1B halaman 74-75!


 Keisomeran pada  Alkena
Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang.
a)  Keisomeran Struktur.
 Keisomeran struktur pada alkena dapat  terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap atau karena perbedaan  kerangka atom C.
 Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang  mempunyai 3 isomer struktur.
 Contoh yang lain yaitu alkena  dengan 5 atom C.
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 77!

b)  Keisomeran Geometris.
 Keisomeran ruang pada alkena tergolong  keisomeran geometris yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus di  sekitar ikatan rangkap.
Contohnya :
o Keisomeran pada  2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitu cis-2-butena dan  trans-2-butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama tetapi berbeda  konfigurasi (orientasi gugus-gugus dalam ruang).
o Pada  cis-2-butena, kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan  rangkap; sebaliknya pada trans-2-butena, kedua gugus metil  berseberangan.
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 77! (bagian bawah)
  Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbonnya  (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai  keisomeran geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat  gugus-gugus yang berbeda.
Contoh :
Perhatikan Buku Paket 1B  halaman 78!


 Keisomeran pada Alkuna
  Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi.
  Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris.
 Keisomeran  mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.
Perhatikan  Buku Paket 1B halaman 79!



SIFAT-SIFAT  HIDROKARBON

Meliputi :
a) Sifat-Sifat Fisis
(Belajar  mandiri dari Buku Paket 1B halaman 80-82!)

b) Sifat  Kimia
Berkaitan dengan reaksi kimia.
1) Reaksi-reaksi pada  Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut  parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting dari alkana  adalah reaksi pembakaran, substitusi dan perengkahan (cracking).
Penjelasan  :
a. Pembakaran
o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan  gas CO2 dan H2O (uap air), sedangkan pembakaran tidak sempurna  menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).
Contoh  :
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 83! (bagian atas)

b.  Substitusi atau pergantian
• Atom H dari alkana dapat digantikan  oleh atom lain, khususnya golongan halogen.
• Penggantian atom H  oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.
• Salah satu  reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu  penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin  (klorinasi).
• Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan  dengan klorin.
Contoh :
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 83!  (bagian bawah)



c. Perengkahan  atau cracking
 Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi  potongan-potongan yang lebih pendek.
 Perengkahan dapat terjadi  bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen.
  Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain  itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana.
Contoh  :
Perhatikan Buku Paket 1B halaman 84!


2)  Reaksi-reaksi pada Alkena
o Alkena lebih reaktif daripada alkana.  Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.
o Reaksi  alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting  dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.
Penjelasan  :
a. Pembakaran
 Seperti halnya alkana, alkena suku rendah  mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan  jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena  mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya  menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
 Pembakaran sempurna  alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
Contoh :
Perhatikan  Buku Paket 1B halaman 84!

b. Adisi (penambahan =  penjenuhan)
o Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi  yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap.
Contoh :
Perhatikan  Buku Paket 1B halaman 85! (bagian atas)

c. Polimerisasi
•  Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul  yang besar.
• Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi  disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer.
•  Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
• Prosesnya  sebagai berikut :
a) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga  terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
b)  Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk  ikatan antar gugus, sehingga membentuk rantai.
Contoh :
Perhatikan  Buku Paket 1B halaman 85! (bagian bawah)

3)  Reaksi-reaksi pada Alkuna
o Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan  alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi  2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
Contoh :
Perhatikan  Buku Paket 1B halaman 86!

o Reaksi-reaksi terpenting  dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H2, adisi dengan  halogen (X2) dan adisi dengan asam halida (HX).

o Pada  reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna  berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika atom C yang berikatan  rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat  pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”